Alamat: Jl. Jend. Sudirman 65 Sidareja | Kec. Sidareja | Kab. Cilacap | Prov. Jawa Tengah | Telp. (0280) 523265 | E-Mail: biksdit@yahoo.co.id

Member of JSIT-Indonesia

Mencetak Santri Berakhlak Mulia, Mandiri Dan Cerdas

Sekolah Islam Terpadu

Mendidik generasi penerus bangsa dengan pendidikan berkarakter Rabbani

SDIT Bina Insan Kamil Sidareja

Merupakan satu-satunya pendidikan Sekolah Dasar Islam di Sidareja - Cilacap yang terdaftar di Jaringan Sekolah Islam Terpadu Indonesia (JSIT Indonesia)

Wisuda dan Akhirussanah Santri

Wisuda dan Akhirussah SDIT Bina Insan Kamil Sidareja Santri Kelas VI

Pramuka SIT

Pramuka SIT adalah satuan komunitas Sekolah Islam Terpadu

Pembelajaran Luar Sekolah

Ekstrakurikuer Panahan BIK Archery

Tuesday, October 31, 2023

Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Asesmen Nasional Berbasis Komputer


Pendidikan adalah salah satu elemen penting dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan merupakan hal yang tak bisa dihindari agar generasi penerus bangsa mampu bersaing dalam era globalisasi. Salah satu langkah penting dalam upaya tersebut adalah melalui pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer.

Pada tanggal 30-31 Oktober 2023, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Insan Kamil Sidareja telah mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud). Acara ini diikuti oleh 30 siswa kelas 5 yang berasal dari sekolah ini. Asesmen Nasional merupakan sebuah program evaluasi yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara memetakan input, proses, dan output pembelajaran yang terjadi di SDIT Bina Insan Kamil Sidareja.

Asesmen Nasional dilaksanakan melalui tiga instrumen evaluasi utama, yaitu:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Literasi dan Numerasi: Instrumen ini dirancang untuk mengukur kemampuan literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) siswa. Tujuan dari pengukuran ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman siswa terhadap keterampilan dasar dalam membaca dan berhitung, yang merupakan dasar bagi kemampuan akademik yang lebih tinggi.

2. Survei Karakter: Survei ini bertujuan untuk mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Hal ini membantu dalam pemahaman karakter pribadi siswa, termasuk nilai-nilai moral, etika, kepemimpinan, serta kemampuan beradaptasi dan berkolaborasi.

3. Survei Lingkungan Belajar: Instrumen ini dirancang untuk mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di SDIT Bina Insan Kamil Sidareja. Ini termasuk evaluasi terhadap fasilitas, metode pengajaran, dukungan guru, serta interaksi sosial dan lingkungan fisik di sekolah. Hasil dari survei ini dapat memberikan wawasan berharga tentang bagaimana lingkungan belajar memengaruhi pembelajaran siswa.

Melalui pelaksanaan Asesmen Nasional, SDIT Bina Insan Kamil Sidareja memiliki kesempatan untuk mengevaluasi dan meningkatkan program pendidikan mereka. Data yang dihasilkan dari asesmen ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana kompetensi akademik dan karakter siswa terbangun, serta faktor-faktor yang memengaruhi pembelajaran di sekolah ini.

Hasil dari Asesmen Nasional dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan program perbaikan yang lebih tepat sasaran. Sekolah dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam pembelajaran mereka, serta mengejar solusi-solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang mereka tawarkan.

Dengan upaya terus-menerus dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui Asesmen Nasional, SDIT Bina Insan Kamil Sidareja dan sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia dapat bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan menghasilkan generasi penerus yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan.




Thursday, October 19, 2023

Santri SDIT Bina Insan Kamil Sidareja Bergembira dalam Kemah Ukhuwah Pramuka SIT Korda Banyumas 2023


Pada tanggal 17-19 Oktober 2023, ribuan pramuka penggalang dari 24 sekolah Islam terpadu di korda Banyumas berkumpul untuk mengikuti Kemah Ukhuwah Pramuka SIT Korda Banyumas. Acara yang digelar di Bumi Perkemahan Munjulluhur, Purbalingga ini menjadi wadah bagi generasi muda Muslim untuk belajar, tumbuh, dan memperkuat ukhuwah (persaudaraan) mereka. Kontingen dari SDIT Bina Insan Kamil Sidareja turut ambil bagian dengan membawa semangat dan antusiasme yang tinggi.

Kemah ini diikuti oleh 1268 pramuka penggalang dan dihadiri oleh 80 pramuka penggalang dari SDIT Bina Insan Kamil Sidareja, kelas 6, yang ditemani oleh 18 pembina yang siap membimbing mereka dalam perjalanan ini.


Selama tiga hari di Buper Munjuluhur, para santri tidak hanya belajar tentang pramuka, tetapi juga mengasah keterampilan dalam berbagai bidang. Mereka juga mengikuti kegiatan belajar di Sanggaluri Park, di mana mereka dapat belajar langsung hewan dan keanekaragaman yang ada dialam sekitarnya.





Acara kemah ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar, tetapi juga menciptakan momen emosional. Para peserta dari SDIT Bina Insan Kamil Sidareja menampilkan Tari jaranan pada malam pentas seni dan ada kegiatan api unggun yang menghangatkan suasana dan memupuk kebersamaan.



Namun, lebih dari sekadar kegiatan petualangan, Kemah Ukhuwah Pramuka SIT Korda Banyumas ini juga memiliki pesan mendalam. Salah satu fokus utamanya adalah penanaman nilai-nilai keagamaan, kebersihan, kedisiplinan, keceriaan, semangat berbagi, dan cinta lingkungan. Para peserta diberi kesempatan untuk merenung dan memahami pentingnya memiliki nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

Kemah ini juga menjadi platform untuk menyuarakan solidaritas dan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. Para peserta mengadakan aksi solidaritas peduli Palestina berupa doa bersama dan penggalangan dana, menunjukkan bahwa pramuka bukan hanya sekadar organisasi remaja, tetapi juga memiliki peran dalam membentuk pemuda yang peduli terhadap isu global.

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setiyadi, membuka resmi Kemah Ukhuwah SIT Korda Banyumas. Selain pendukung dari SIT, panitia juga mendatangkan pemateri dari berbagai lembaga. Materi meliputi pelatihan tentang prinsip-prinsip Peraturan Baris-berbaris (PBB) yang disampaikan oleh unsur TNI, serta materi Semaphore dari Kwarcab Purbalingga.





Salah satu momen yang paling menarik dalam kegiatan ini adalah jumpa tokoh dengan budayawan Purbalingga, Agus Sukoco, dan sejarawan Banjarnegara, Heni Purwono. Kedua narasumber ini membahas sejarah kepahlawanan Jenderal Besar Sudirman, salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia. Dalam diskusi ini, para peserta tidak hanya memahami sejarahnya, tetapi juga melibatkan diri dalam simulasi perang gerilya di sekitar hutan Bumper Munjulluhur.


Semoga pengalaman yang diperoleh para santri dalam Kemah Ukhuwah Pramuka SIT Korda Banyumas tahun 2023 ini dapat membentuk mereka menjadi individu yang lebih mandiri, bertanggung jawab, dan penuh semangat untuk berkontribusi positif dalam masyarakat dan dunia. Kegiatan seperti ini bukan hanya memperkuat persaudaraan, tetapi juga mengilhami pemuda untuk menjadi agen perubahan yang berarti dalam masyarakat. Semoga semangat pramuka terus berkobar dalam hati mereka saat mereka kembali ke sekolah dan kehidupan sehari-hari.


















Monday, October 2, 2023

Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Penyakit Zoonosis (Rabies) di SDIT Bina Insan Kamil Sidareja

Pada tanggal 2 Oktober 2023, SDIT Bina Insan Kamil Sidareja menjadi saksi sebuah kegiatan yang sangat penting dan berharga, yaitu Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang penyakit zoonosis, khususnya rabies. Kegiatan ini diikuti oleh 100 siswa-siswi kelas 4 dan sebagian kelas 6, dengan tujuan memberikan pengetahuan yang berharga tentang bahaya rabies serta cara-cara pencegahannya.

Kegiatan KIE ini dipandu oleh dua narasumber yang sangat kompeten, yaitu Ustad Agus Riyanto, S.Pd.I, dan Ustad Dian Ari Anggraeni, S.Pd. Selain itu, hadir juga dua tamu kehormatan, yaitu Bapak Samidi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap dan Bapak Nanang Faizun dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, yang juga seorang dokter hewan.


Kegiatan ini dibuka dengan sesi tahfidz Al-Quran dari siswa-siswa kelas 2, mengingat pentingnya spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Setelah itu, Ustad Dian mengisi materi pertama tentang rabies, mengenalkan apa itu rabies, serta bagaimana cara penularannya. Para siswa diajak untuk aktif bertanya dan berdiskusi, sehingga mereka dapat lebih memahami bahaya yang ditimbulkan oleh penyakit ini.

Sesi berikutnya disampaikan oleh Bapak Nanang Faizun, yang menjelaskan gejala penyakit rabies pada hewan dan manusia. Pengetahuan ini sangat penting karena rabies bisa berdampak fatal jika tidak segera diobati. Bapak Nanang juga memberikan informasi tentang tindakan pencegahan rabies pada hewan, seperti vaksinasi dan perawatan yang tepat.


Kegiatan ini dirancang dengan seru dan menarik untuk membuat siswa-siswa lebih antusias. Ada sesi nonton video yang menggambarkan kasus rabies serta cara penanganannya. Selain itu, ada pembagian doorprize yang membuat atmosfer kegiatan semakin menyenangkan.

Salah satu momen yang paling dinikmati oleh siswa-siswa adalah saat mereka diajak untuk mewarnai gambar terkait hewan peliharaan. Hal ini menjadi cara yang menyenangkan untuk mengingat pesan-pesan penting tentang rabies dan bagaimana menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab.


Kegiatan KIE ini memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu memberikan pengetahuan kepada generasi muda tentang bahaya rabies dan bagaimana mencegahnya. Dengan pengetahuan ini, diharapkan siswa-siswa akan menjadi lebih paham tentang pentingnya menjaga kesehatan hewan peliharaan mereka, serta menghindari penyebaran penyakit yang berbahaya ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, mulai dari narasumber hingga tamu kehormatan, serta kepada siswa-siswa SDIT Bina Insan Kamil Sidareja yang begitu antusias dalam belajar. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan yang berharga kepada generasi muda, sehingga mereka dapat menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab dan terhindar dari bahaya penyakit zoonosis seperti rabies.